Tuesday, January 29, 2019

MAKALAH MOTIVASI DALAM BELAJAR


BAB II
                                                             PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Motivasi dan Motivasi Belajar.
                Istilah motivasi memiliki akar kata dari bahasa latin movere, yang berarti gerak atu dorongan untuk bergerak. Tu bisa disebut dengan motif yang diartikan sebagai kekuatan yang terdapat dalam diri individu, yang menyebabkan individu tersebut bertindak atau berbuat  guna mencapai suatu tujuan. Berbagai  ahli memberikan definisi tentang motivasi, motivasi menurut Sumadi Suryabrata dikutip oleh Djali “motivasi meripakan keadaan yang terdapat dalam diri seseorang yang mendorongnya untuk melakukan aktivitas tertentu guna pencapaian suatu tujuan tertentu.” Dan menurut Greenberg dikutip oleh Djali juga mengemukakan motivasi merupakan “proses membangkitkan, mengarahkan, dan memantapkan perilaku kearah suatu tujuan.” Pengertian lain dari motivasi menurut Mc Donald yang dikutip Wasty Soemanto, “motivasi sebagai perubahan tenaga didalam diri seseorang yang ditandai oleh dorongan efektif dan reaksi-reaksi mencapai tujuan.”
            Dari pendapat para tokoh di atas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa motivasi merupakan kondisi fisiologis dan psikologis yang terdapat didalam diri seseorang yang mendorongnya untuk melakukan aktivitas tertentu guna mencapai suatu tujuan tertentu.
            Sedangkan pengertian  motivasi belajar menurut Abdorrahman Gintings adalah “sesuatu yang menggerakkan atau mendorong siswa untuk belajar atau menguasai materi pelajaran yang sedang diikutinya.” Dimyati dan Mudjiono mengemukakan definisi motivasi belajar sebagai “kekuatan mental yang mendorong terjadinya belajar atau dorongan mental yang menggerakkan dan mengarahkan perilaku manusia (perilaku belajar).” Jadi motivasi belajar merupakan motivasi (dorongan) internal dan eksternal siswa untuk belajar guna memperoleh prestasi yang baik.
            Dalam psikologi, motivasi diartikan sebagai segala sesuatu yang menjadi pendorong timbulnya suatu tingkah laku. Pendorong timbulnya tingkh laku atau motivasi itu ada dua macam yaitu: motivasi intrinsik dn motivasi ekstrinsik. Motivasi intrinsik motivasi yang timbul dari dalam diri seseorang atu motivasi yang erat hubungannya dengan tujuan belajar, misalnya ingin memahami suatu konsep, ingin memperoleh kemampuan,ingin memperoleh pengetahuan.
            Perlu diketahui bahwa siswa yang memiliki motivasi intrinsik akan memiliki tujuan menjadi orang yang terdidik, yang berpengetahuan, yang ahli dalam bidang studi tertentu. Satu-satunya jalan untuk menuju ketujuan yang ingin di capai adalah belajar, tanpa belajar tidak mungkin mendapat pengetahuan. Dorongan yang menggerakkan itu bersumber pada suatu kebutuhan. Kebutuhan untuk menjadi orang yang terdidik dan berpengetahuan. Jadi memang motivsi itu muncul dari kesadaran diri sendiri dengan tujuan secara esensial dan bukan hanya sebagi simbol belaka. Dalam proses belajar, motivasi intrinsik memiliki pengaruh yang lebih efektif, karena motivasi intrinsik relatif lebih lama dan tidak tergantung pada motivasi dari luar atau ekstrinsik.
            Motivasi ekstrinsik ialah motivasi yang datangnya dari luar diri individu, atu motivasi ini tidak ada kaitannya dengan tujuan belajar, seperti: belajar karena takut kepad guru atau karna ingin lulus,ingin memperoleh nilai tinggi, yang semuanya itu tidak berkaitan langsung dengan tujuan belajar yang dilaksanakan.  Sebagai contoh seseoarng itu belajar karena tahu bahwa besok paginya akan ujian dengan harapan dapat nilai baik sehingga dapat di uji oleh pacarnya atau temannya. Oleh karena itu motivasi ekstrinsik dikatakan sebagai bentuk motivasi yang didalam aktivitas belajarnya dimulai dan diteruskan berdasarkan dorongan dari luar.
            Perlu ditegaskan, bukan berarti bahwa motivasi ekstrinsik ini tidak baik atau tidak penting. Dalam kegiatn belajar mengajar tetap berperan penting, dikarenakn kemungkinan besar keadaan siswa itu dinamis dan mingkin juga komponen-komponen lain dalam proses belajar mengajar ada yang kurang menarik bagi siswa, sehingga dibutuhkan motivasi ekstrinsik.
Peranan motivasi dalam belajar
Motivasi sangat berperan dalam belajar. Dengan motivasi inilah siswa menjadi tekun dalam proses belajar,dan dengan motivasi itu pulalah kwalitas hasil belajar siswa juga kemungkinannya dapat diwujudkan. Siswa yang dalam proses belajar  mempunyai motivasi yang kuat dan jelas pasti akan tekun dan berhasil belajarnya. Kepastian itu di mungkinkan oleh sebab adanya ketiga fungsi motivasi sebagi berikut:
a.       Pendorong orang untuk berbuat dalam mencapai tujuan.
b.      Penetu arah perbuatan yakni kearah tujuan yang hendak dicapai.
c.       Penseleksi perbuatan sehingga perbuatn orang yang mempunyai motivasi senantiasaselektif dan tetap terarah kepada tujuan yang ingin dicapai.

Teori-teori motivasi
                Dalam psikologi dikenal ada beberapa teori  motivasi,mulai dari teori motivasi fisiologis,teori aktualisasi diri dari Maslow,teori motivasi dari Murray,teori motivasi hasil,teori motivasi dari psikoanalisis dan teori motivasi intrinsik dan teori motivasi belajar. Berikut penjelasan masing-masing teori motivasi tersebut:
a.       Teori motivasi fisiologis
Teori ini dikembangkan oleh Morgan dengan sebutan Central Motive State (CMS) atau keadaan motif sentral. Teori ini bertumpu pada proses fisiologis yang di pandang sebagai dasar dari perilaku manusia atau pusat dari semua kegiatan manusia. Ciri-ciri CMS adalah bersifat tetap, tahan lama bahwa motif sentral itu ada secara terus menerus tanpa bisa dipengaruhi oleh faktor luar maupun dalam diri individu yang bersangkutan.
b.      Teori Motivasi Aktualisasi Diri dari Maslow
Abraham Maslow (1908-1970) adalah psikolog humanis yang berpendapat bahwa manusia dapat bekerja ke arah kehidupan yang lebih baik. Maslow mengemukakan adanya lima tingkatan kebutuhan pokok manusia. Kelima tingkatan kebutuhan pokok inilah yang kemudian dijadikan pengertian kunci dalam mempelajari motivasi manusia. Adapun kelima tingkatan kebutuhan pokok yang dimaksud dapat di lihat dalam gambar berikut

Keterangan:
1)      Kebutuhan fisioligis: kebutuhan ini merupakan kebutuhan dasar yang bersifat primer dan vital, yang menyangkut fungsi-fungsi biologis dasar dari organisme manusia seperti kebutuhan akan pangan,sandang dan papan,kesehatan fisik.
2)      Kebutuhan rasa aman dan perlindungan: seperti terjamin keamanannya, terlindung dari bahaya dan ancama penyakit,perang,kemiskinan,kelaparan,perlakuan tidak adil.
3)      Kebutuhan sosial yang meliputi antara lain kebutuhan akan di cintai, diperhitungkan sebagai pribadi,diakui sebagai anggota kelompok,rasa setia kawan,kerja sama.
4)      Kebutuhan akan penghargaan, termasuk kebutuhan dihargai karen prestasi, kemampuan, kedudukan atau status.
5)      Kebutuhan akan aktualisasi diri seperti antara lain kebutuhan mempertinggi potensi yang dimiliki pengembangan diri secara maksimum,kreatifitas dan ekspresi diri.

Menurut Maslow apabila kebutuhan dasar manusia terpenuhi maka akan timbul kebutuhan yang lebih tinggi lagi. Jika kebutuhan yang lebih tinggi tersebut pun dapat terpenuhi lagi, manusia akan mempunyai keinginan yang lebih tinggi dari  sebelumnya,demikian seterusnya.

c.       Teori Motivasi dan Murray
Menurut  Murray, kebutuhan adalah suatu konstruk,konsep dan kekuatan hipotesis. Semua hal itu merupakan suatu kekuatan yang memiliki dasar fisiokemis yang tidak diketahui pada bagian otak. Kekuatan tersebut mengorganisasi persepsi, apersepsi, inteleksi, kemauan dan tindakan. Jadi Murray mengajukan teori tentang mitivasi didasarkan kepada kebutuhan.
d.      Teori Motivasi Hasil
Teori motivasi hasil dikemukakan oleh David C. Mc Clelland dari Amerika Serikat. Ahli ini berpandangan bahwa studi psikologi individu dan bangsa dapat memberikan sumbangan besar dalam memahami motif prestasi (hasil). Mc Clelland juga mengatakan bahwa motivasi memiliki dua macam faktor penting, yaitu tanda dari lingkungan (stimulus) dan bangkitnya afeksi pada individu. Menurutnya hal yang berperan sangat penting dalam mengembangkan motif prestasi adalah keluarga (orang tua) dan masyarakat sekitarnya.
e.      Teori Motivasi dari Psikoanalisis
Teori motivasi psikoanalisis dikemukakan oleh Freud (1915) dengan didasarkan kepada struktur kepribadian. Dalam menyusun teorinya, Freud lebih menekankan pentingnya pengalaman masa kecil (kanak-kanak) untuk masa dewasa. Menurut Freud, dorongan-dorongan  instingtif menjadi motivator pokok pada tingkah laku manusia. Sebelumnya Freud juga mengajukan konsep insting sebagi sumber stimulus dari dalam.
f.        Teori Motivasi Instrinsik
Pencetus teori motivasi instrinsik, yaitu Hariow dan kawan-kawannya pada  tahun 1950. Sebelum mengemukakan pendapatnya terlebih dahulu Harlow dan kawan-kawannya mengadakan percobaan-percobaan tentang motif instrinsik pada sejumlah kera. Hasil yang mereka peroleh yaitu kera-kera percobaan ternyata mampu  memecahkan masalah-masalah tanpa harus di berinya hadiah ekstrinsik. Justru hal yang terjadi adalah jika kera percobaan diberi hadiah ekstrinsik, hal itu justru menyebabkan belajar menjadi tidak efisien. Dari hasil percobaan tersebut Harlow dan kawan-kawannya menyimpulkan adanya peran penting yang datangnya dari dalam diri kera-kera itu yang disebutnya sebagi motivasi atau dorongan instrinsik.

Motivasi dalam pembelajaran
Pentingnya peran motivasi dalam proses pembelajaran perlu difahami oleh pendidik agar dapat melakukan berbagai bentuk tindakan atau bantuan kepada siswa. Motivasi dirumuskan sebagai dorongan, baik diakibatkan faktor dri dalam maupun dari luar, untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam konteks pembelajaran maka kebutuhan tersebut berhubungan dengan kebutuhan untuk pelajaran. Peran motivasi dalam proses pembelajaran, dapat dianologikan sebagi bahn bakar untuk menggerakkan mesin motivasi belajar yang memadai akan mendorong siswa berperilaku aktif untuk berprestasi dalam kelas.

0 comments:

Post a Comment