This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Friday, May 10, 2019

ANALISIS KONTRASTIF SINTAKSIS/SEMANTIK BAHASA ARAB DAN BAHASA INDONESIA


BAB I
PENDAHULUAN
1.2       Latar Belakang
            Bahasa merupakan alat komunikasi yang berfungsi untuk menghantarkan atau menyampaikan maksud apa yang ada di dalam fikiran manusia melalui huruf-huruf yang tersusun sesuai dengan kaidah struktur bahasa ibunya. Bahasa sangat erat kaitannya dengan kegiatan berfikir sehingga sistem bahasa yang berbeda akan melahirkan pola pikir yang berbeda pula. Bruner mengatakan bahwa bahasa adalah alat pada manusia untuk mengembangkan dan menyempurnakan pemikiran. Sehingga pengaruh bahasa itu bisa menyebabkan pada pengaruh masyarakat yang mempelajarinya. Misalnya pengaruh bahasa arab yang berada di Indonesia.
Kondisi ini mungkin berbeda meskipun masyarakat indonesia mayoritas beragama islam. Bahasa arab merupakan bahasa kedua atau mungkin bahasa ketiga dan keempat setelah bahasa ibu. Hal itu dapat menuai masalah untuk mempelajari dan memahami bahasa arab. Pada satu dimensi banyaknya kata serapan dalam bahasa indonesia yang berasal dari bahasa arab akan memberikan keuntungan dan kemudahan bagi kita dalam mempelajari bahsa arab sebagai bahasa kedua. Akan tetapi dalam hal ortografi antara bahasa indonesia dan bahas arab menjadi kendala tersendiri karena berbeda. Selain itu perbedaan struktur baik dari aspek sintaksis dan semantiknya akan perbedaan dan persamaanya.[1]
2.2       Rumusan Masalah
a.       Apa yang dimaksud dengan Analisis Kontrastif Sintaksis/Semantik Bahasa Arab dan Bahasa Indonesia?
b.      Bagaimanakah cara Menyeleksi Sampel Struktur Sintaksis/Semantik Bahasa Arab dan Bahasa Indonesia?
c.       Bagaimanakah Mengkontraskan Sintaksis/Semantik Bahasa Arab dan Bahasa Indonesia?
d.      Bagaimanakah cara Menyusun Materi Pembelajaran Sintaksis/Semantik Bahasa Arab dan Bahasa Indonesia?

BAB II
PEMBAHASAN
2.1       Analisis Kontrastif Sintaksis/Semantik Bahasa Arab dan Bahasa Indonesia
Analisis kontrastif merupakan aktivitas atau kegiatan yang mencoba membandingkan struktur B1 dengan struktur B2 untuk mengidentifikasi perbedaan-perbedaan antara kedua bahasa. Perbedaan-perbedaan antara kedua bahasa yang diperoleh dan dihasilkan melalui anakon, dapat digunakan sebagai landasan dalam meramalkan atau memprediksikan kesulitan-kesulitan atau kendala-kendala belajar berbahasa yang akan dihadapi para siswa di sekolah, terlebih-lebih dalam belajar B2.[2]
Setiap bahasa memiliki ciri khusus terutama pada struktur kalimat dan maknanya. Begitu pula dalam B1 dan B2. Keduanya memiliki persamaan dan perbedaan struktur menurut kaidah masing-masing. Untuk mengetahui struktur kedua bahasa dapat dibuktikan dengan cara membandingakan kedua bahasa tersebut. Yaitu analisis berdasarkan kala, jumlah dan persona yang merupakan gejala tata bahasa yang universal dalam semua bahasa di dunia serta dalam B1 mempunyai perbedaan dengan B2 pada struktur dan maknanya.[3]
2.2       Menyeleksi Sampel Struktur Sintaksis/Semantik Bahasa Arab dan Bahasa Indonesia
Dalam kalimat verbal bahasa arab disebut jumlah fi’liyyah karna diawali dengan fi’il dan kalimat nominal dalam bahasa arab disebut jumlah ismiyyah karna di awali dengan isim. Sedangkan dalam bahasa indonesia kalimat verbal dan kalimat nominal tetap menggunakan pola S P O K.
TABEL[4]

Kalimat verbal
(arab)
Kalimat verbal
(indonesia)
Kalimat nominal
(arab)
Kalimat nominal
(indonesia)
perbedaan
Diawali fi’il
أكلتُ
أنا أكل*
Prediketnya V
Saya makan
Di awali isim
 أنا مدرس
أنا جالس
Prediketnya nominal
*Saya guru
*Saya duduk
persamaan
Prediketnya verba
Prediketnya verba
Prediketnya nomina (dan juga bisa verba)
Prediketnya nomina

2.3       Mengkontraskan Sintaksis/Semantik Bahasa Arab dan Bahasa Indonesia
Berdasarkan analisis kontrastif dapat dilihat beberapa sampel yang berbeda antara B1dan B2 dalam kala, jumlah dan persona sebagai berikut:
a.       Bentuk kosa kata B1 dan B2 berdasarkan kala
Kala salah satu cara menyatakan tempo melalui perubahan kategori gramtikal verba berdasarkan waktu.
No.
Kala bahasa indonesia (B1)
Kala bahasa arab (B2)
Contoh B1
Contoh B2
1.
Masa lampau
Fi’il madhi
Ibu telah memasak ayam di dapur
أمي طبخت الدجاجة في المطبخ
2.
Masa sekarang/ sedang berlangsung
Fi’ilmudhori’
Hanifah sedang menulis pelajaran  dipapan tulis
حنيفة تكتب الدراسة على السبورة

Masa akan datang
Fi’il mudhori’ + sin tanfis atau saufa taswif
Saya akan pergi ke rumah nenek
سأذهب إلى بيت جد
3.
Masa akan datang berupa larangan atau perintah
Fi’il amar (perintah)
Fi’il nahi (larangan)
Pergilah!
Jangan sedih!
اذهب!
لا تحزن!

Kosakata berdasarkan kala dalam B1 dan B2 mempunyai perbedaan pada proses pembentukannya. Dalam B1 kosakata berdasarkan kala yang mempunyai arti lampau umumnyaa diikuti dengan kata yang menunjukkan keterangan telah, sudah, beberapa saat yang lalu dan semalam. Sedangkan dalam B2 hanya dengan kosakata yang terdiri dari tiga huruf konsonan dan belum mendapat imbuhan (masih asli) sudah memiliki makna telah atau sejenisnya.
Dalam B1 kosakata berdasarkan kala sekarang meliputi bentuk kosakata yang bermakna sedang dan bentuk kosakata sekarang dengan keterangan sedang dan mulai. Sedangkan dalam B2 kala sekarang disebut fi’il mudhori’ yang mengalami perubahan dari kosakata aslinya yaitu fi’il madhi, yang mana perubahan dari madhi ke mudhori’ disesuaikan dengan subyeknya. Jika saya maka diawali dengan huruf alif di depan, kamu PR (ta’), kamu LK (ya’) dan kita (nun) dan lain sebagainya sesuai dengan rumus atau tashrifan yang telah dipelajari dalam ilmu nahwu.
Kala mendatang dalam B1disertakan keterangan “akan”, sedangkan dalam B2 cukup fi’il mudhori ditambah sin tanfis (untuk masa yang dekat) dan saufa taswif (untuk masa yang lama). Begitupula dalam kosakata larangan dan perintah dalam B1, cukup dengan menambahkan “jangan” jika itu larangan dan menambahkan tanda seru (!) jika itu sebuah perintah. Namun berbeda dengan B2 yang jika perintah maka fi’il mudhori’ dijadikan fi’il amar dan jika itu larangan maka fi’il mudhori’ dijadikan fi’il nahi yang didalam fi’il nahi terdapat kata (لا).[5]
            Pada akhirnya analisis kontrastif lebih menekankan pada perbedaan-perbedaan antara dua bahasa yang berbeda pula. Sedangkan persamaan-persamaan tidak begitu diperhatikan.
b.      Bentuk kosakata B1dan B2 berdasarkan jumlah
Jumlah merupakan kategori gramatikal yang membeda-bedakan jumlah. Jumlah yang dimaksud adalah kategori nominal atau kata benda yang dikenal berdasarkan orang, binatang dan barang yang dapat dihitung jumlahnya. Bentuk kosakata B1dan B2 berdasarkan jumlah dapat dilihat di bawah ini:
No.
Jumlah dalam bahasa Indonesi (B1)
Jumlah dalam bahasa Arab (B2)
Contoh B1
Contoh B2
1.
SINGULAR
(Satu benda)
MUFROD
(satu benda)
Seorang muslim sholat di masjid
المسلم يصلى في المسجد
2.
Pluralis
(dua atau lebih)
Jamak
(dua atau lebih)
Anak-anak pergi ke sekolah
التلاديذ يذهبون إلى المدرسة
3
-
Mutsanna
(dua benda)
Ahmad dan hamid pergi ke sekolah
أحمد وحميد يذهبان إلى المدرسة

·         Jumlah singular B1
Singular adalah kata benda yang merujuk pada satu bilangan. Dalam B1 kosakata seperti ini mempunyai bentuk tunggal sesuai denngan kata benda yang dimaksud. Kata benda tersebut biasanyaterdiri atas nama orang, nama benda dan lain sebagainya. Berikut merupakan bentuk kosakata jumlah singular dalam B1.
Contoh :          Orang yang duduk di bawah pohon itu saudaraku.
                        Anak itu beberapa hari yang lalu datang ke rumahku
                        Lelaki ini terbilang produktif dalam menulis.
Pada kosakata di atas, dapat diberi deskripsi bahwa jumlah singular dalam B1 merupakan kosakata yang masih asli atau kosakata nominal yang menjadi entri (belum berubah menjadi jamak). Kosakata seperti orang, anak, lelaki pada data di atas memiliki makna tunggal.
·         Jumlah singular (mufrodat) B2
c.       Bentuk kosakata B1 dan B2 berdasarkan personal
Kategori
Bahasa Indonesia
Bahasa Arab
Contoh
Orang pertama (mutakallim)
Saya
أنا
أنا تلميذ
Kita
نحن
نحن تلاميذ
Orang ketiga (ghoib)
Dia (lk) satu
هو
هو تلميذ
Dia (lk) 2
هما
هما تلميذان
dia (lk) lebih dari 2 / mereka(lk)
هم
هم تلاميذ
Dia (pr) satu
هي
هي تلميذة
Dia (pr) dua
هما
هما تلميذتان
Dia (pr) lebih dari 2/ mereka (pr)
هن
هن تلميذات
Orang kedua (mukhotab)
Kamu (lk) satu
أنتَ
أنت تلميذ
Kamu (lk) dua
أنتما
انتما تلميذان
Kamu (lk) lebih dari 2/ kalian
أنتم
انتم تلاميذ
Kamu (pr) satu
أنتِ
أنت تلميذة
Kamu (pr) dua
أنتما
انتما تلميذتان
Kamu (pr) lebih dari 2 /kalian (pr)
أنتن
أنتن تلميذات

2.4       Menyusun Materi Pembelajaran Sintaksis/Semantik Bahasa Arab dan Bahasa Indonesia


BAB III
PENUTUP
3.1       Kesimpulan
            Analisis kontrastif merupakan aktivitas atau kegiatan yang mencoba membandingkan struktur B1 dengan struktur B2 untuk mengidentifikasi perbedaan-perbedaan antara kedua bahasa. Perbedaan-perbedaan antara kedua bahasa yang diperoleh dan dihasilkan melalui anakon, dapat digunakan sebagai landasan dalam meramalkan atau memprediksikan kesulitan-kesulitan atau kendala-kendala belajar berbahasa yang akan dihadapi para siswa di sekolah, terlebih-lebih dalam belajar B2



DAFTAR PUSTAKA
Lib.unnes.ac.id/19858/1/2111409004,pdf (analisis kontrastif bahasa indonesia dan bahasa arab berdasarkan kala, jumlah dan persona


[3][3] Lib.unnes.ac.id/19858/1/2111409004,pdf (analisis kontrastif bahasa indonesia dan bahasa arab berdasarkan kala, jumlah dan persona hal:7
[4] Mohammad Syarif Hidayatullah dan Abdullah, pengantar linguistik bahasa arab (klasik modern), (Jakarta: UIN syarif Hidayatullah, 2010), Cet. 1, Hlm. 114
[5] Lib.unnes.ac.id/19858/1/2111409004,pdf (analisis kontrastif bahasa indonesia dan bahasa arab berdasarkan kala, jumlah dan persona hal:39-55