This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Thursday, January 31, 2019

Makalah TIK DALAM PEMBELAJARAN BAHASA ARAB


BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Pada hakikatnya, teknologi adalah solusi bagi beragam masalah pendidikan saat ini. Kecanggihan, ketepatan serta kecepatan dalam menyampaikan suatu informasi menjadikan teknologi menduduki posisi penting di berbagai bidang termasuk di bidang pendidikan. Pembelajaran berbasis komputer dan internet adalah sebuah konsep baru yang sampai saat ini banyak desain dan implementasinya tentunya dalam dunia pendidikan dan pembelajaran.
 Kondisi ini muncul sebagai wujud nyata dari globalisasi teknologi informasi dan komputer. Pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran diharapkan akan dapat meningkatkan kualitas pembelajaran serta memperluas jaringan pendidikan dan pembelajaran karena teknologi telah menjadikan ilmu pengetahuan lebih mudah diakses, dipublikasikan dan disimpan.
Hampir setiap guru mungkin pernah menemukan suasana kelas yang tidak kondusif untuk proses pembelajaran. Para siswa tidak merespon apa yang guru bawakan dan guru merasa kurang efektif berbicara di depan siswa karena siswa tidak memperhatikan guru, ramai sendiri, main komputer dan kelas berubah menjadi gaduh. Jelas suasana begitu tidak akan mencapai tujuan pembelajaran seperti yang direncanakan.
Apabila kita amati, sebenarnya anak-anak sekarang bukanlah anak-anak bodoh. Mereka mampu berkomunikasi dalam Bahasa Arab secara sederhana. Mereka juga terbiasa menggunakan komputer dan sering chatting, bermain game, dan menulis tugas-tugas yang diperintahkan guru.
Tetapi untuk pelajaran Bahasa Arab mereka sangat kesulitan dalam menulis huruf Arab, dan terkadang program sebagain siswa tidak dapat dipergunakan. Hampir bisa dipastikan proses pembelajaran tidak berjalan baik, dan hasilnya juga tidak maksimal. Karena itu, guru harus mencari formula yang fektif dan inovatif untuk membangkitkan motifasi siswa dalam belajar berbahasa Arab.

B.     Rumusan Masalah
1.      Apa Pengertian Teknologi dan Media Pembelajaran?
2.      Bagaimana Pengenalan Pembelajaran Bahasa Arab Berbasis TIK?
3.      Bagaimana Dampak TIK Dalam Pembelajaran Bahasa Arab?



BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian
1.         Teknologi
Tekonologi bersal dari bahasa latin “Tekno” yang bahasa inggrisnya “Art” dan dari kata “logos” (ilmu). menurut Webster, art adalah keterampilan yang diperoleh lewat pengalaman, study dan observasi, jadi teknologi tidak lebih dari suatu ilmu yang membahas tentang keterampilan yang diperoleh lewat pengalaman, study dan juga observasi. jika dihubungkan dengan pembelajaran maka teknologi mempunyai pengertin sebagai berikut:
perlunya konsep tentang media, dimana teknologi bukan sekedar alat, benda bahan atau perkakas tetapi tersimpul pada suatu sikap, perbuatan, orgnisasi, dan management yang berhubungan dengan pengeterapan ilmu (Achshin, 1986:11).
Dengan demikian teknologi pembelajaran bahasa arab akan membahas masalah bagaimana seorang guru bahasa memakai media dan alat bantu dalam proses mengajar bahasa arab yang sesungguhnya didalam kelas. dan juga membahas tentang masalah keterampilan sikap, perbuatan, dan strategi dalam pembelajaran bahasa arab.
2.         Media Pembelajaran
Kata media berasal dari bahasa latin “medius” yang artinya tengah. sedangkan secara umum media adalah semua bentuk perantara untuk menyebar, membawa atau menyampaikan suatu pesan dan gagasan  kepada penerima.
Menurut sejarahnya, media pengajaran pertama kalinya disebut visual-education (alat peraga pandang), kemudian menjadi udio-visual aids (dalam pengajaran), dan seterusnya berkembang menjadi audio-visual comunication (komunikasi pandang dengar), dan selanjutnya berubah menjadi educational technology (teknologi pendidikan) atau teknologi pembelajaran.
Di dalam bahasa arab, media engajaran kurang lebih adalah وسائل الايضاح   atau menurut istilah Dr. Abdul Alim Ibrahim dalam bukunya yang berjudul Al-Muwajjih al-fanniy li mudarrisiy al-lughah al-‘arobiyah sebagaiالتوضيحية  Ø§Ù„وسائل (1978:423). Ada juga beberapa kalangan yang menyebutnya السمعية والبصرية المعينات (alat pandang dengar).
Adapun yang dimaksud dengan media adalah perantara atau pengantar. Dalam konteks pembelajaran, dapat dikatakan bahwa media merupakanwahana penyalur pesan atau informasi belajar.[1]
B.     Pengenalan Pembelajaran Bahasa Arab Berbasis TIK
Menyitir bunyi suatu hadits "didiklah anakmu sesuai dengan zamannya". Pernyataan tersebut secara implisit mengandung makna dan mengisyaratkan bahwa kita hidup dalam ruang dan waktu yang senantiasa berubah. Selanjutnya perubahan tersebut menuntut sikap adaptasi terhadap kondisi yang terjadi, apapun peran dan posisi yang sedang dihadapi (Kholidah, 2002:1).
Demikian halnya menjadi seorang pendidik, sebagai orang profesional dituntut untuk mampu mewujudkan diri atas tuntutan prekembangan global yang sedang dan akan terjadi. Dalam era global tidak sama dengan masa lalu, yang menantang masing-masing individu dengan pengetahuan, keterampilan dan sikap yang berbeda. Juga akan menantang berbagai tatanan dan lembaga dengan sistem yang berbeda dengan masa sekarang.
Globalisasi yang terjadi dalam setiap aspek kehidupan berlangsung dengan cepat terutama dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK). Perubahan dalam satu bidang akan menimbulkan perubahan dalam bidang yang lain. Perkembangan dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi akan menimbulkan perubahan dalam bidang-bidang seperti: ekonomi, budaya, sosial, termasuk juga pendidikan, yang tentunya berpengaruh pada para pendidik sebagai "pemeran utama" dalam pendidikan. Diantara perkembangan iptek tersebut adalah teknologi informasi dan komunikasi (TIK).Dimana saja kita membaca, saat ini, sulit untuk menghindari dari informasi atau tulisan tentang TIK dan Internet. Berikut adalah beberapa hal  yang dapat dimanfaatkan dalam pengenalan pembelajaran bahasa Arab berbasis TIK,antara lain:
·         INTERNET
Penggunaan internet dan web tidak hanya dapat memberikan kontribusi yang positip terhadap kegiatan pembelajajaran bagi siswa ataupun, pendidik internet dan web dapat memberi kemungkinan bagi guru untuk menggali informasi dan ilmu pengetahuan dalam mata pelajaran yang menjadi bidang kempuannya. Melalui penggunaan internet dan web, guru akan selalu siap mengajarkan ilmu pengetahuan yang mutakhir kepada siswanya. Hal ini tentu saja menuntut kemampuan guru itu sendiri untuk selalu giat mengakses website dalam bidang yang menjadi keahliannya.
Penggunaan Internet untuk keperluan pendidikan yang semakin meluas terutama di negara-negara maju, merupakan fakta yang menunjukkan bahwa dengan media ini memang dimungkinkan diselenggarakannya proses belajar mengajar yang lebih efektif. Hal itu terjadi karena dengan sifat dan karakteristik Internet yang cukup khas, sehingga diharapkan bisa digunakan sebagai media pembelajaran sebagaimana media lain telah dipergunakan sebelumnya seperti radio, televisi, CD-ROM Interkatif dan lain-lain.
Melalui internet, pembelajar dapat mengadakan kontak langsung dengan penutur asli, berpartisipasi dalam suatu forum diskusi, dan sebagainya. Interaksi antara guru dan siswa, misalnya penugasan dan pengerjaan tugas pun dapat dilakukan melalui internet.
Situs-situs yang berhubungan dengan bahasa Arab dan pendidikan Islam banyak disajikan di internet, baik yang menyajikan tentang tauhid, tasawuf, sejarah Islam, akidah-akhlak, dan bidang-bidang lainnya. Juga di internet sangat membantu penguasaan kemahiran berbahasa Arab. Karena situs-situs tersebut menyajikan berbagai data dan informasi masa lalu, terkini dan akan datang mengenai dunia Arab, dunia antar bangsa dan berbagai bidang-bidang kajian bahasa Arab dan Islam.
C.    Dampak TIK Dalam Pembelajaran Bahasa Arab
Pada zaman sekarang ini, komputer bukan lagi merupakan barang mewah. Alat ini sudah digunakan dalam berbagai bidang pekerjaan, seperti halnya pada bidang pendidikan. Bentuk atau jenis media pembelajaran berbantuan teknologi komputer dalam bentuk Power Point, video, slide, gambar, grafik dll.
Komputer berperan sebagai manager dalam proses pembelajaran yang dikenal dengan nama Computer-ManagedInstruction (CMI).  Ada pula peran komputer sebagai pembentu tambahan dalam belajar, pemanfaatanya meliputi penyajian informasi isi materi pelajaran, latihan, atau kedua-duanya.
Hampir semua ragam media yang ada tercakup dalam komputer. Media audio, visual, audio visual, permainan game dan sebagainya semua terintegrasi di dalam komputer. Ini adalah suatu keuntungan komputer yang belum tertandingi oleh piranti canggih yang lain. Adapun dampak digunakannya komputer atau biasa yang disebut dengan TIK dalam pembelajaran Bahasa Arab adalah :
·         Dampak Positif
1.      Dengan adanya TIK maka akan muncul aplikasi-aplikasi yang mempermudah dalam pembelajaran tersebut
2.      Tampilan dalam penggunaan media TIK akan lebih menarik minat mahasiswa untuk belajar sehingga ia akan mudah mengingat.
3.      Pembelajaran dengan komputer akan memberi kesempatan pada pembelajar untuk mendapat materi pembelajaran yang otentik dan dapat berinteraksi secara lebih luas.
·         Dampak Negatif
1.      Secara tidak langsung penggunaan TIK dalam proses pembelajaran akan menjadikan mahasiswa malas untuk belajar karena telah dipermudah dengan adanya aplikasi-aplikasi yang telah ada.
2.      hambatan dana yaitu dana bagi penyediaan komputer dengan jaringannya cukup mahal demikian untuk piranti lunak dan kerasnya.



BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
o  Tekonologi bersal dari bahasa latin “Tekno” yang bahasa inggrisnya “Art” dan dari kata “logos” (ilmu). menurut Webster, art adalah keterampilan yang diperoleh lewat pengalaman, study dan observasi, jadi teknologi tidak lebih dari suatu ilmu yang membahas tentang keterampilan yang diperoleh lewat pengalaman, study dan juga observasi.
o  Komputer berperan sebagai manager dalam proses pembelajaran yang dikenal dengan nama Computer-ManagedInstruction (CMI).  Hampir semua ragam media yang ada tercakup dalam komputer. Media audio, visual, audio visual, permainan game dan sebagainya semua terintegrasi di dalam komputer. Ini adalah suatu keuntungan komputer yang belum tertandingi oleh piranti canggih yang lain. 
Adapun dampak digunakannya komputer atau biasa yang disebut dengan TIK dalam pembelajaran Bahasa Arab adalah :
·         Dampak Positif
4.      Dengan adanya TIK maka akan muncul aplikasi-aplikasi yang mempermudah dalam pembelajaran tersebut
5.      Tampilan dalam penggunaan media TIK akan lebih menarik minat mahasiswa untuk belajar sehingga ia akan mudah mengingat.
6.      Pembelajaran dengan komputer akan memberi kesempatan pada pembelajar untuk mendapat materi pembelajaran yang otentik dan dapat berinteraksi secara lebih luas.
·         Dampak Negatif
3.      Secara tidak langsung penggunaan TIK dalam proses pembelajaran akan menjadikan mahasiswa malas untuk belajar karena telah dipermudah dengan adanya aplikasi-aplikasi yang telah ada.
4.      hambatan dana yaitu dana bagi penyediaan komputer dengan jaringannya cukup mahal demikian untuk piranti lunak dan kerasnya.

DAFTAR PUSTAKA
Ulin Nuha, M.Pd.I, Metodologi Super Efektif Pembelajaran Bahasa Arab, Yogyakarta : Diva Press. 2012.
Prof. Dr. Azhar Arsyad, MA, Bahasa Arab dan Metode Pengajarannya,Yogyakarta : Pustaka Pelajar. 2003.
http://msyaifulromadhon.blogspot.com/2011/05/pengenalan-bahasa-arab-berbasis-tik.html


[1] Soetomo, Dasar-dasar Interaksi Belajar Mengajar (Surabaya : Usaha Nasional, 1993), hlm. 197.

Bahasa sebagai objek kajian linguistik


1)       Bahasa sebagai objek kajian linguistik karena bahasa itu sendiri merupakan fenomena yang hadir dalam segala aktivitas kehidupan manusia. Maka, linguistik itu pun menjadi sangat luas bidang kajiannya. Oleh karena itu,kita bisa melihat adanya berbagai cabang linguistik yang dibuat berdasarkan berbagai kriteria atau pandangan. Secara umum, pembidangan linguistik itu adalah:
Pertama, menurut objek kajiannya, linguistik dapat dibagi atas dua cabang besar, yaitu linguistik mikro dan linguistik makro. Objek kajian linguistik mikro adalah struktur internal bahasa itu sendiri, mencakup struktur fonologi, morfologi, sintaksis dan leksikon. Sementara itu, onjek faktor-faktor diluar bahasa seperti faktor sosiologis, psikologis, antropologis, dan etnolinguistik.
Kedua, menurut tujuan kajiannya, linguistik dapat dibedakan atas dua bidang besar, yaitu linguistik teoritis dan teoritis terapan. Kajian teoritis hanya ditujukan untuk mencari atau menemukan teori-teori linguistik secara deskriptif. Sedangkan kajian terapan diajukan untuk menerapkan kaidah-kaidah linguistik dalam kegiatan praktis.
Ketiga, ada yang disebut linguistik sejarah dan sejarah linguistik.
Kata Linguistik ( berpadanan dengan linguistics dalam bahasa Inggris, linguistique dalam bahasa Perancis, dan linguistiek dalam bahasa Belanda). Diturunkan dari kata bahasa latin Lingua yang berarti “ bahasa”. Didalam bahasa-bahasa “ Roman” yaitu bahasa –bahasa yang berasal dari bahasa Latin, terdapat kata yang serupa atau mirip dengan kata latin lingua itu. Antara lain, lingua dalam bahasa Italia, lengue dalam bahasa Spanyol. Langue (dan langage) dalam bahasa Perancis. Bahasa Inggris yang memungutnya dari Langage Perancis menggunakan bentuk language. Tidak diketahui apakah kata bahasa Arab lughotun masih berkaitan dengan deretan kata-kata diatas.
Disini, perlu diperhatikan bahwa bahasa perancis mempunyai dua istilah, yaitu Langue dan Langage dengan makna yang berbeda. Langue berarti suatu bahasa tertentu, seperti Bahasa Inggris,Bahasa Jawa atau Bahasa Perancis. Sedangkan Langage berarti bahasa yang umum,seperti tampak dalam ungkapan “manusia punya bahasa sedangkan binatang tidak”. Disamping istilah Langue dan Langage Bahasa Perancis masih punya istilah lain mengenai bahasa yaitu Parole. Yang dimaksud dengan parole adalah bahasa dalam wujudnya yang nyata, yang konkret, yaitu yang berupa ujaran. Karena konkret, yang diucapkan anggota masyarakat dalam kegiatan sehari-hari. Langue mengacu pada suatu sistem bahasa tertentu. Jadi, sifatnya lebih abstrak. Sedangkan Langage adalah sistem bahasa manusia secara umum. Jadi, sifatnya paling abstrak.
Sebagai objek kajian linguistik, Parole merupakan objek konkret karena parole itu berwujud ujaran nyata yang diucapkan oleh para bahasawan dari suatu masyarakat bahasa. Langue merupakan objek yang abstrak karena Langue itu berwujud sistem suatu bahasa tertentu secara keseluruhan, sedangkan Langage merupakan objek yang paling abstrak karena dia berwujud sistem bahasa secara Unversal yang dikaji Linguistik secara Parole itu, karena Parole adalah yang berwujud konkret, yang nyata, yang dapat diamati atau diobservasi
Ø  Langage (al-lughah), Langue ( al-Lisan ) dan Parole ( al-kalam ).
Dalam Linguistik arti bahasa dibedakan menjadi tiga, dengan meminjam istilah dari Bahasa Perancis, yaitu Langage,Langue Parole.
v  Langage
Langage adalah bahasa/sarana yang digunakan manusia untuk berbicara dan berkomunikasi dengan sesamanya.
v  Langue
Langue adalah bahasa tertentu yang digunakan sekelompok manusia yang tinggal dalam suatu komunitas tertentu pula. Komunitas dimana sekelompok manusia menggunakan bahasa tertentu ini disebut dengan Komunitas Linguistik. Ketika ada sekelompik manusia, walaupun terdiri dari berbagai bangsa, tetapi mereka berkomunikasi dengan menggunakan bahasa yang sama, maka mereka dikatakan berada dalam satu bahasa dalam konteks Langue ini. Langue ini dapat dibedakan menjadi dua jenis. Yaitu bahasa Lisan dan bahasa tulisan.
v  Parole
Bahasa-bahasa manusia didunia ini berbeda-beda, menurut aturan-aturan yang ada, tetapi dalam menuturkannya pun masih terdapat berbagai macam perbedaan akibat berbedanya cara tiap penutur dalam menuturkan bahasa tersebut. Bahasa yang bermacam-macam menurut variasi cara penuturnya ini disebut dengan Parole.
2)       Yang termasuk dalam suatu masyarakat bahasa adalah mereka yang merasa menggunakan bahasa yang sama. Jadi, kalau disebut masyarakat bahasa Indonesia adalah semua orang yang merasa memiliki dan menggunakan bahasa Indonesia. Yang termasuk anggota masyarakat bahasa Sunda adalah semua orang yang merasa memiliki dan menggunakan bahasa Sunda. Dengan demikian, banyak orang Indonesia yang menjadi lebih dari satu anggota masyarakat bahasa, karena disamping dia sebagai orang Indonesia, dia juga menjadi pemilik dan pengguna bahasa daerahnya.
Mengenai variasi bahasa ini ada tiga istilah yang perlu diketahui, yaitu Idiolek,dialek, dan ragam. Idiolek adalah variasi atau ragam bahasa yang bersifat perseorangan. Setiap orang tentu mempunyai ciri khas bahasanya masing-masing. Kalau kita banyak membaca karangan orang yang banyak menulis,  misalnya Hamka,Sutan Takdir Alisyahbana, Hamingway, atau Mark Twain, maka kita akan dapat mengenali ciri khas atau idiolek pengarang-pengarang itu.
Dialek adalah variasi bahasa yang digunakan oleh sekelompok anggota masyarakat pada suatu tempat atau suatu waktu. Misalnya, kita di Indonesia mengenal adanya bahasa Jawa dialek Banyumas,,bahasa Jawa dialek Tegal, bahasa Jawa dialek Surabaya, dan sebagainya.
Variasi bahasa berdasarkan tempat ini lazim disebut dengan nama dialek regional, dialek areal, atu dialek geografi. Variasi bahasa yang digunakan pada masa tertentu, misalnya bahasa Indonesia zaman  Balai Pustaka, zaman Orde Baru, atau pada zaman Abdullah bin Abdul Qadir Munsyi, lazim disebut dialek temporal atau juga kronolek.
Ragam atau ragam bahasa adalah variasi bahasa yang digunakan dalam situasi, keadaan, atau untuk keperluan tertentu. Untuk situasi formal digunakan ragam bahasa baku atau ragam standar, untuk situasi yang tidak formal digunakan ragam yang tidak baku atau nonstandar. Dari sarana yang digunakan dapat dibedakan ragam lisan dan ragam tulisan. Juga ada ragam bahasa bertelepon, ragam bahasa bertelegram, dan sebagainya. Untuk keperluan pemakaiannya dapat dibedakan adanya ragam bahasa ilmiah,ragam bahasa jurnalistik, ragam bahasa sastra, ragam bahasa militer, dan ragam bahasa hukum.
       Bahasa itu bervariasi karena anggota masyarakat penutur bahasa itu sangat beragam, dan bahasa itu sendiri digunakan untuk keperluan yang beragam-ragam pula. Berdasarkan penuturnya, kita mengenal adanya dialek-dialek, baik dialek regional maupun dialek sosial. Lalu berdasarkan mengenal adanya ragam-ragam bahasa, seperti ragam jurnalistik, ragam sastra, ragam ilmiah, dan sebagainya.
       Dalam beberapa masyarakat tertentu ada semacam kesepakatan untuk membedakan adanya dua macam variasi bahasa yang dibedakan berdasarkan status pemakaiannya. Yang pertama adalah variasi bahasa tinggi, (biasa disebut variasi bahasa T),dan yang lain variasi bahasa rendah (biasa disebut R). Variasi T digunakan dalam situasai-situasi resmi, seperti pidato kenegaraan, bahasa pengantar dalam pendidikan, khotbah, surat menyurat resami, dan buku pelajaran. Variaasaia T ini harus dipelajaarai melalui pendidikan foarmal disekolah-sekolah. Sedangkan variasi bahasa R digunakan situasi yang tidak formal seperti dirumah, diwaraung, dijalan, dalam surat-surat pribadi, dan catatan untuk diri sendiri. Variasi R ini dipelajari secara langsung didalam masyarakaat umum, dan tidaka pernah dalam pendidikan formal keadaan ini, adanya pembedaaan variasi bahasa T dan bahasa R disebut dengan istilah diglosia ( Ferguson 1964 ). Masayarakat mengadakan pembedaan ini disebut masyarakat diglosis.
            Variasi bahasa T dan R ini biasanya mempunyai nama yang berlaianan. Variasi bahasa Yunani T disebut katherevusa dan variasi bahasa Yunani R disebut dimotiki;variasi bahasa Arab T disebut al-fusha dan variasi bahasa Arab R disebut ad-darij; variasi bahasa Jerman Swiss T disebut Schriftsdrache dan variasi bahasa Jerman Swiss R disebut Schweizerdeutsch. Dalam bahasa Indonesia variasi bahasa, barang kali, sama dengan ragam bahasa Indonesia baku dan variasi bahasa R sama dengan ragam bahasa Indonesian non baku.
3)      Bidang linguistik murni mencakup fonetik dan Fonologi,Morfologi, Sintaksis,Semantik dan Progmatik.
Ø  Fonologi.
Fonologi mengkaji bunyi bahasa berdasar fungsinya sebagai pembeda makna dan terkait dengan bahasa tertentu. Dalam fonologi yang diperhatikan perbedaan yang fungsional, yang berguna untuk membedakan makna. Dengan kata lain, Fonologi adalah kajian tentang bunyi bahasa dilihat dari segi fungsinya dalam sistem komunikasi linguistik, dengan memperhatikan fungsi bunyi tersebut sebagai pembeda makna. Jika bunyi itu membedakan makna, maka bunyi tersebut dinamakan fonem,. Jika tidak, hanya disebut fon. Fonologi boleh disebut sebagai ilmu bunyi yang fungsional. Fonologi mengacu pada sistem bunyi bahasa.
Ø  Morfologi (‘ilm al-Sharf) Bahasa Arab.
Morfologi atau tata bentuk kata adalah bagian dari tata bahasa yang mempelajari bentuk-bentuk kata dan segala hal proses pembentukannya. Morfologi mengidentifikasikan satuan-satuan dasar bahasa sebagai satuan gramatikal. Dalam ilmu Bahasa Arab ilmu ini lebih dikenal dengan ‘Ilm al-sharf, yang merupakan satuan gramatikal yang membahas masalah struktur intern kata. Secara terminologi, Morfologi adalah salah satu dari bidang linguistik yang mempelajari susunan bagian-bagian kata secara gramatikal.
Ø  Sintaksis (‘Ilm Al-Nahwu) Bahasa Arab.
Secara etimologi, sintaksis berarti menempatkan bersama-sama kata-kata menjadi kelompok kata atau kalimat. Sintaksis merupakan cabang Linguistik yang menyangkut susunan kata-kata didalam kalimat atau bidang tataran linguistik yang secara tradisional disebut tata bahasa atau gramatika. Jadi, sintaksis ialah ilmu yang mempelajari hubungan antara kata, frase, klausa, kalimat yang lain. Kata, frasa, klausa dan kalimat inilah yang oleh para ahli disebut sebagai satuan sintaksis..
Ø  .Semantik (‘Ilm Al-Dulalah).
Semantik adalah bidang kajian linguistik yang mempelajari makna atau arti dalam bahasa. Dengan kata lain, semantik adalah ilmu yang mempelajari sistem tanda dalam bahasa. Dalam bahasa Arab, semantik dikenal dengan ‘Ilm Al-Dulalah.
Semantik mempelajari makna satuan-satuan Lingual bahasa, yaitu kata,frasa, klausa dan kalimat. Fromkin dan Rodman menyebut kajian makna kata dan hubungan makna antar kata sebagai semantik leksikal. Sedangkan kajian makna unit sintaksis yang lebih besar dari pada kata disebut semantik frasa   dan semantik kalimat. Oleh Cruse (2000.267).
Bolehkah kajian Morfologi masuk dalam kajian Sintaksis,sebagaimana yang dilakukan oleh Chomsky dan Ibn Malik pengarang kitab alfiyah, jelaskan!
Menurut saya, Boleh. Karena,Mempelajari suatu Bahasa berarti mempelajari sistemnya. Yaitu bentuk dan pengorganisasian aturan-aturan yang ada, yang akhirnya membentuk struktur bahasa tersebut. Sintaksis dan Morfologi merupakan dasar dari tata bahasa atau sebagai pusat dari mekanisme tadi. Dari dua bidang tersebut kita dapat mempelajari bidang-bidang lain dari tata bahasa. Dengan mempelajari tata bahasa, kita dapat mengetahui berbagai berbagai kaidah dan aturan bahasa, sehinggga kita bisa menggunakan Bahasa tersebut dengan baik. Selain itu, kita juga bisa memahami struktur dan cara kerja suatu bahasa, yang nantinya akan menjembatani hubungan kita dengan orang lain, dalam rangka pengembangan potensi dan intelektualitas dan budaya.sebagaimana halnya Morfologi menyangkut struktur Internal kata. Maka Sintaksis berurusan dengan struktur antar kata itu, atau struktur eksternal. Dengan kata lain, Morfologi bersama-sama dengan sintaksis merupakan bagian dari subsistem tata bahasa. Dalam wawasan kebahasaan atau dalam studi linguistik, tata bahasa mengacu pada simpulan umum tentang keteraturan dan ketidakteraturan yang ada dalam bahasa.dalam bahasa Arab Sintaksis lebih dikenal dengan ‘Ilm Al-Nahw.
4)       Dalam bab Morfologi berbicara seluk beluk morfem,perbedaan morfem utuh dan morfem terbagi berdasarkan bentuk normal yang dimiliki morfem tersebut. Semua morfem dasar bebas yang dibicarakan adalah termasuk morfem utuh, seperti (meja),(kursi),(kecil),(laut),dan (pensil) .Begitu juga dengan sebagian morfem terikat, seperti (ter-), (ber-), (henti),(juang). Morfem terbagi adalah sebuah morfem yang terdiri dari dua buah bagian yang terpisah. Umpamanya, pada kata Indonesia kesatuan terdapat satu morfem utuh, yaitu (1) dan satu morfem terbagi, yakni (ke-/-an), kata perbuatan terdiri dari satu morfem utuh, yaitu (buat) dan satu morfem terbagi, yaitu (per-/-an). Dalam bahasa Arab, semua morfem akar untuk verba adalah morfem terbagi, yang terdiri atas tiga buah konsonan yang dipisahkan oleh tiga buah vocal, merupakan morfem terikat yang terbagi pula. Misalnya morfem akar terbagi (ka-t-b) ‘tulis’ merupakan dasar untuk kata-kata:

Kataba ‘ia (laki-laki) menulis’
Katabat  ‘ia ( perempuan) menulis’
Katabta ‘engkau (laki-laki) menulis’
Katabti ‘ engkau’ (perempuan) menulis’
Katabtu ‘ saya menulis’
Maktabun ‘kantor,toko,buku,perpustakaan’.

Sehubungan dengan morfem terbagi ini, untuk bahasa Indonesia, ada catatan yang perlu diperhatikan, yaitu :
Pertama, semua afiks yang disebut konfiks seperti (ke-/-an),(ber-/-an), (per-/-an), dan (pe-/-an) adalah termasuk morfem terbagi. Namun, bentuk (ber-/-an) bisa merupakan konfiks, seperti bermunculan banyak yang tiba-tiba muncul; dan bermusuhan memusuhi; tetapi bisa juga bukan konfiks, seperti pada beraturan mempunyai aturan; dan berpakaian menggunakan pakaian; untuk menentukan apakah bentuk (ber-/-an) konfiks/bukan konfiks, harus diperhatikan makana gramatikal yang disandangnya.
Kedua, dalam bahasa Indonesia ada afiks yang disebut infiks yakni afiks yang disisipkan ditengah morfem dasar. Misalnya, afiks (-er-) pada kata gerigi, infiks (-el-) pada kata pelatuk, dan infiks (-em-) pada kata gemetar. Dengan demikian, infiks tersebut telah mengubah morfem utuh (gigi) menjadi morfem terbagi (g-/-igi), morfem utuh (patuk) menjadi morfem terbagi (p-/-atuk), dan mengubah morfem utuh (getar) menjadi morfem terbagi (g-/-etar).
Untuk memaknai antara Arab dengan Indonesia.
            Hakikat makna
            Menurut De Saussure dengan teori tanda linguistiknya setiap tanda linguistik/tanda bahasa terdiri dari 2 komponen yaitu komponen signifikan atau “ yang mengartikan “ yang wujudnya berupa tuntunan bunyi, dan komponen signifie atau “yang diartikan” yang wujudnya berupa pengertian atau konsep ( yang dimiliki oleh significan ). Umpamanya, tanda linguistic berupa (ditampilkan dalam bentuk) ortografis (meja), terdiri dari significan, yakni berupa runtutan fonem /m/,/e/,/j/, dan /aa/; dan komponen signifienya berupa konsep atau makna sejenis perabot kantor atau rumah tangga dan dia tidak mempunyai teman.
            Bahaasa Ibrani dan bahasa Arab banyak dipelajari orang pada akhir abad pertengahan. Kedua bahasa itu diakui resmi pada akhir abad ke-14 di Universitas Paris. Bahasa Ibrani perlu diketaahui dan dipelajari karena kedudukannya sebagai bahasa kitab perjanjian lama dan kitab perjanjian baaru. Beberapa buku tata bahasa Ibrani telah ditulis orang pada zaman Renainsans itu, antara lain oleh Roger Barcon, Reuchlin, dan N. Clenard.Buku tata bahasa yang ditulis Reuchlin berjudul De Rudimentis Hebraicis. Yang menarik dari buku Reuchlin ini adalah tentang penggolongan kata. Berbeda dengan penggolongan kata dalam bahasa Yunani dan latin, Reuchlin menggunakan kata bahasa Ibrani atas momen, verbum, dan partikel. Penggolongan ini mirip dengan penggolongan kata dalam linguistic Arab, yang menjadi ismun,fi’lun dan harfun.
Sesungguhnya bahasa Ibrani dan bahasa Arab memang dua bahasa yang serumpun,; dan perkembangan studi bahasa Ibrani sejalan dengan perkembangan linguistic bahasa Arab yang memang sudah lebih dahulu memperoleh kemajuan. Itulah sebabnya, istilah-istilah dan kategori-kategori yang digunakan banyak diambil dari bahasa Arab.
Linguistic Arab berkembang pesat karena kedudukan bahasa Arab sebagai bahasa kitaab suci agama Islam, yaaitu Qur’an; sedangkan bahasa kitab suci itu menurut pendapat kebanyakaan Ulama’ Islam tidak boleh diterjemahkan kedalam bahasa lain. Ditafsirkan memang boleh, tetapi diterjemahkan tidak. Ada dua aliran linguistik Arab, yaitu aliran Basra, daan aliran Kufah, yang namanya diambil sesuai dengan nama pengaruh konsep anaalogia dari zaman Yunani. Oleh karena itulah, mereka berpegang teguh pada kereguleran dan kesistematisan bahasa Arab. Studi bahasa Arab mencapai puncaknya pada abad ke-8 dengan terabitnya  buku bahasa Arab berjudul Al-kitab, atau yang lebih terkenal dengan namaa kitab Al Ayn, karya Sibawaihi dari kelompok linguistik Basra. 
5)      Ferdinand De Sauussure dianggap sebagai Bapak Linguistik Modern. Masa antara lahirnya Linguistik Modern dengan masa berakhirnya zaman Renainsans ada satu tonggak yang sangat penting itu adalah dinyatakannya adanya hubungan kekerabatan antara bahasa Sanskerta dengan bahasa-bahasa Yunani, Latin, dan bahasa-bahasa Jerman lainnya. Hal tersebut dikemukakan oleh Sir William Jones dari East India Company dihadapan The Royal Asiatic Society diKalkuta pada tahun 1786. Pernyataan Sir William Jones itu telah membuka babak baru sejarah Linguistik, yakni dengan berkembangnya Studi Linguistik bandingan atau Linguistik Historis,Komparatif, serta Studi mengenai hakikat bahasa secara Linguistik terlepas dari masalah filsafat Yunani Kuno.
Bila kita simpulkan, pembicaraan mengenai Linguistik tradisional diatas, maka secara singkat dapat dikatakan,bahwa:
a)      Pada tata bahasa Tradisional ini tidak dikenal adanya perbedaan antara bahasa ujaran dengan bahasa tulisan. Oleh karena itu, deskripsi bahasa hanya bertumpu pada bahasa tulisan.
b)      Bahasa yang disusun tata bahasanya dideskripsikan dengan mengambil patokan-patokan dari bahasa lain,  terutama bahasa Latin.
c)      Kaidah-kaidah bahasa dibuat secara Prespiktif, yakni benar atau salah.
d)      Persoalan kebahasaan sering kali dideskripsikan dengan melibatkan logika.
e)      Penemuan-penemuan atau kaidah-kaidah terdahulu cenderang untuk selalu dipertahankan.
Dari butir-butir kesimpulan itu jelas bahwa konsep dan pegangan tata bahasa Tradisional terhadap bahasa tidak sama dengan konsep menurut Linguistik Modern.



DAFTAR PUSTAKA


Abdul Chaer,Linguistik Umum, ( Jakarta: PT Rineka Cipta: 2011)
Cet.ke-4
Moch. Syarif Hidayatullah, M.Hum, Dr.Abdullah, MA.Pengantar Linguistik Bahasa Arab (Klasik Modern). (Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah Yakarta,2010).Cet. ke-1.


Wednesday, January 30, 2019

MAKALAH Pengenalan Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan


BAB I
PENDAHULUAN
1.1                Pendahuluan
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) saat ini sangat berkembang di masyarakat. Umumnya Teknologi Informasi adalah sebuah teknologi yang dipergunakan untuk mengelola data, meliputi didalamnya: memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan, memanipulasi data dengan berbagai macam cara dan prosedur gunak menghasilkan informasi yang berkualitas dan bernilai guna tinggi. Perkembangan TIK pun terus meningkat seiring dengan meningkatnya kebutuhan manusia. Dengan adanya teknologi informasi dan komunikasi dapat memudahkan kita untuk belajar dan mendapatkan informasi yang kita butuhkan dari mana saja, kapan saja, dan dari siapa saja. 
Teknologi Informasi dan Komunikasi seakan telah mendarah daging didalam diri setiap manusia di era ini, Teknologi Informasi dan Komunikasi yang telah menglobal mampu mencakupi segala aspek yang ada dalam kehidupan. Seiring dengan kemajuan teknologi yang mengglobal telah terpengaruh dalam segala aspek kehidupan baik di bidang ekonomi, politik, kebudayaan, seni dan bahkan di dunia pendidikan. Dalam bidang pendidikan, TIK banyak memiliki peranan. Kemajuan teknologi adalah sesuatu yang tidak bisa kita hindari dalam kehidupan ini, karena kemajuan teknologi akan berjalan sesuai dengan kemajuanm ilmu pengetahuan.Teknologi Informasi seakan telah menjadi pengalihfungsian buku, guru dan sistem pengajaran yang sebelumnya masih bersifat konvensional. Teknologi informasi menyebabkan ilmu pengetahuan menjadi kian berkembang dan berkembang. Setiap inovasi diciptakan untuk memberikan manfaat positif bagi kehidupan manusia. Memberikan banyak kemudahan, serta sebagai cara baru dalam melakukan aktifitas manusia. Khusus dalam bidang teknologi informasi sudah menikmati banyak manfaat yang dibawa oleh inovasi-inovasi yang telah dihasilkan dalam dekade terakhir ini. Namun, TIK juga memiliki banyak kekurangan. TIK tidak hanya memberikan dapak positif, namun juga memiliki dampak negative terhadap kehidupan, salah satunya yang menonjol adalah di bidang pendidikan.

2.1               Rumusan Masalah
a)      Apakah yang dimaksud dengan TIK Pendidikan?
b)      Bagaimanakah ruanglingkup TIK Pendidikan?
c)      Bagaimanakah sejarah TIK Pendidikan?
d)     Bagaimanakah konsep dasar TIK Pendidikan?

  
Pengertian teknologi Informasi dan Komunikasi
1.      Pengertian Teknologi
Teknologi bersal dari bahasa Yunani, teknologia. Teknologi berasal dari kata techne yang berarti, skill, science atau keahlian, keterampilan, ilmu. Kata teknologi ssecara harfiah berasal dari bahasa latin texere yang berarti menyusun atau membangun, sehingga istilah teknologi seharusnya tidak terbatas pada penggunaan mesin, meskipun dalam arti sempit hal tersebut sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
Menurut Roger (1983), teknologi adalah suatu rancangan atau desain untuk alat bantu tidakan yang mengurangi ketidak pastian dalam hubungan sebab akibat dalam mencapai suatu hasil yang diinginkan. Teknologi biasanya memiliki dua aspek, yaitu aspek hardware dan software.
Sementara itu, Jacques Ellul (1967), medefinisikan teknologi sebagai keseluruhan metode yang secara rasional mengarah dan memiliki cirri efisiensi dalam setiap kegiatan manusia. Menurut Gray J. Anglin (1991), teknologi merupakan penerapan ilmu-ilmu perilaku dan alam serta pengetahuan lainnya secara bersistem dan menyistem untuk memecahkan masalah. Sedangkan menurut Vaza (2007), teknologi adalah sebuah proses yang dilaksanakan dalam upaya mewujudkan sesuatu yang rasional. Teknologi yang merupakan ilmu pengetahuan yang ditransformasikan kedalam produk proses jasa dan struktur organisasi.
Jadi, teknologi adalah cara dimana kita menggunakan ilmu pegetahuan untuk memecahkan masalah praktis[l1] .
2.      Pengetian Informasi
Informasi adalah fakta atau apapun yang dapat digukan sebagai input dalam menghasilkan informasi. Sedangkan data, merupakan bahan mentah, data merupakan input yang setelah diolah berubah bentuknya menjadi output yang disebut informasi. Informasi adalah sejumlah data yang telah diolah melalui pengolahan data dalam rangka menguji tingkat kebenarannya dan ketercapaiannya sesuai dengan kebutuhan. Ada tiga hal penting yang harus diperhatikan dari informasi: (1) informasi merupakan hasil pengolahan data (2) memberikan makna (3) memberikan manfaat.
Ciri-ciri informasi yang berkwalitas menurut MC. Leod (1997) ada empat, pertama akurat, artinya informasi mencerminkan keadaan yang sebenarnya. Dua, tepat waktu, artinya informasi harus tersedia atau ada pada saat iformasi diperlukan. Tiga, relevan,  artinya informasi yang diberikan harus sesuai dengan yang dibutuhkan. Empat, lengkap, artinya informasi harus diberikan secara utuh.
Jenis-Jenis Informasi
Jenis-jenis informasi meliputi:
a)      Absolute information, yaitu jenis informasi yang disajikan dengan suatu jamian dan tidak membutuhkan penjelasan lebih lanjut
b)      Subtitutional information, yaitu jenis informasi yang merujuk kepada kasus dimana konsep informasi digunakan untuk sejumlah informasi.
c)      Philosophic iformation, yaitu jenis informasi yang berkaitan dengan osep-konsep yang menghubungkan informasi pada pengetahuan dan kebijakan.
d)     Subjective information, yaitu jenis informasi yang berkaitan dengan perasaan dan emosi manusia.
e)      Objective information, yaitu jenis informasi yang merujuk pada karakter logis informasi tertentu.
f)       Cultural information, yaitu informasi yang memberikan tekanan kepada dimensi kultural.
Komponen-Komponen Informasi
a)      Root of information, yaitu komponen inti dari informasi yang berada pada tahap keluaran pertama sebuah proses pengolahan data yang biasanya disampaikan oleh orang pertama.
b)      Bar of information, yaitu merupakan badan atau batangnya dari informasi yang disaksikan dan memerlukan informasi pendukung, agar informasi inti dapat diketahui secara utuh.
c)      Branch of information, yaitu informasi dapat dipahami apabila informasi sebelumnya telah dipahami.
d)     Stick of information, yaitu komponen informasi yang sederhana dari cabang informasi. Bentuk dari informasi ini biasanya berbentuk pengayaan pengetahuan, kedudukannya hanya seagai pelengkap terhadap informasi yang ada.
e)      Bud of information, yaitu komponen informasi yang sifatnya semi mikro, namun keberadaannya sangat dibutuhkan, sehingga pada waktu mendatang informasi ini akan berkembang dan dicari orang.
f)       Leaf of information, yaitu merupakan informasi pelindung untuk menjelaskan kondisi dan situasi ketika informasi itu muncul kepermukaan.
Pengertian Komunikasi
Komunikasi berasal dari bahasa latin, yaitu communicare artinya memberitahukan atau menjadi milik bersama.komunikasi merupakan suatu proses pemindahan dan penerimaan lambang-lambang yang mengandung makna.komunikasi mengandung makna menyebarkan informasi,pesan, berita, pengetahuan,dan norma atau nilai – nilai dengan tujuan utuk menggugah partisipasi,agar yang diberitahukan tersebut mnjadi milik bersama (sama makna) antara komunikator dan komunikan.
Komunikasi adalah suatu proses menyampaikan pesan (ide,gagasan,materi pelajaran) dari suatu pihak kepada pihak lain agar terjadi saling mempengaruhi diantara keduanya. Pada umumnya, komunikasi dilakukan dengan menggunakan kata – kata (lisan) yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak. Apabila tidak ada bahasa ferbal yang dapat dimengerti oleh keduanya, komunikasi masih dapat dilakukakan dengan menggunakan gerak (bahasa) badan,meunjukkan sikap tertentu,seperti tersenym menggelengkan kepala, mengangkat bahu,mengangguk cara seperti ini disebut komunikasi dengan bahasa nonverbal.
Komunikasi merupakan suatu proses pemindahan dan peniramaan yang mengandung makna dari komunikator pada komunikan.scharmm menyampikan pengertiyan komunikasi kedalam tiga hal pokok sebagai berikut.
a.       Penyandi (incode),yaitu komunikator yang mempunyai informasi atau pesan yang disajikan dalam bentuk code atau sandi,seperti : tulisan bahasa lisan, verbal simbol dan visual simbol.
b.      Signal (sign), yaitu berupa pesan,berita atau pernyataan tertentu yang ditujukan dan diterima seseorang. Pesan ini dapat dilukiskan dalam bentuk gerak tangan, mimic wajah, kata- kata lisan, tulisan, gambar, foto, table dan lainya.
c.       Decoder,yaitu komunikan yang menerima pesan atau penerima sandi atau lambang yang harus dipahami dan dimegerti makna dari pesan yang disampaikan.







Komunikasi sebagai suatu proses yang dapat dibedakan mejadi dua macam yaitu primer dan proses sekunder. Proses primer adalah proses komunikasi langsung tanpa adanya media yang dapat memanipulasi dan melipat gandakan jumlah penerima pesan. Dalam prose komunikasi ini biasnya berbentuk bahasa,gerakan –gerakan yang memiliki makna kusus ,dan aba –aba. Sedangkan komunikasi dalam proses sekunder berlangsung dengan bantuan mekanime yang dapat melipat gandakan jumlah penerima pesan atau ditujukan untuk mengatasi berbagai macam hambatan fisik / kebendaan / jasadiah yang akan mngahalangi proses komukasi primer.seperti untuk mengatasi hambatan geografis proses komunikasi dapat melaui telepon,hp,radio dan satelit.
The Internasional commission for the study of couication problems (1980) mendenifisikan komunikasi sebagai proses dalam mempertukarkan berita,data,pendapat, dan pesan antara perorangan dan masyarakat.
            Proses komunikasi di bedakan menjadi dua macam,yaitu:
1.      Proses primer adalah proses komuikasi langsung  tanp media masa
2.      Proses sekunder,yaitu komunikasi yang berlangsung da egan bantuan mekanisme yang dapat melpat gandakan jumlah penerima pesan.
Empat titik penentu dalam sejarah komunikasi peradaban manusia, yaitu:
a)      Perolehan (acquisition) bahasa, yaitu pada saat yang sama dengan lahirnya umat manusia. Dengan kemampuan berbahaslah manusia dapat berkomunikasi dengan sesamanya.
b)      Perkembangan seni tulisan sejalan dengan komunikasi lisan. Setelah manusia menemukan cara menuliskan dan alat menulis, maka komunikasi yang selama ini dilakukan dengan bahasa lisan kemudian dikembangkan bahasa tulisan.
c)      Reproduksi  kata-kata tertulis (written words) dengan menggunakan alat pencetak, sehingga kemungkinan terwujudnya komunikasi massa yang sebenarnya.
d)     Munculnya komunikasi elektronik, mulai dari telegraf, radio, televise, computer, hingga satelit.
Menurut Bell (1982), revolusi perkembangan komunikasi meliputi empat hal, yaitu: dalam hal berbicara, ditemukannya tulisan, penemuan mesin cetak, dan hubungan jarak jauh (telekomunikasi).
Sedangkan menurut Eric Ashby (1972), komnikasi pembelajaran telah memasuki revolusinya yang kelima. Revolusi pertama terjadi ketika orang menyerahkan pendidikan anaknya kepada seorang guru. Revolusi kedua terjadi ketika digunakannya tulisan untuk keperluan pembelajaan. Revolusi ketiga terjadi seiring dengan ditemukannya mesin cetak sehingga materi pembelajaran dapat disajikan melalui media cetak. Revolusi keempat terjadi ketika digunakannya perangkat elektronik seperti radio dan televise untuk  pemerataan dan perluasan pendidikan. Revolusi kelima, seperti saat ini, dengan dimanfaatkannya teknologi informasi dan komunikasi (TIK) tercanggih, khususnya computer dan internet untuk digunakan dalam kegiatan pendidikan
    Hakekat Teknologi Informasi
Menurut Lucas (2000) teknologi informasi mencakup perangkat keras dan perangkat lunak untuk melaksankan satu atau sejumlah tugas emrosesan data seperti menangkap, nentransmisikan, menyimpan, mengambil, memaniplasi atau menampilkan data. Definisi tersebut dikembangkan lagi oleh Martin yang memberikan makna bahwa TIK tidak hanya itu namun juga mencakup teknologi komunikasi untuk mengirimkan informasi. Secara ringkas ialah Teknologi Informasi adalah serangkaian tahapan penanganan informasi, yang meliputi penciptaan sumber-sumber informasi, pemeliharaan saluran informasi, seleksi dan transmisi informasi, penerimaan informasi secara selektif, penyimpanan dan penelusuran informasi, dan penggunaan informasi.
    Hakekat Teknologi Komunikasi
Teknologi komunikasi adalah perangkat-perangkat teknologi yang terdiri dari hardware, software, proses dan sistem yang digunakan untuk membantu proses komunikasi yang bertujuan agar komunikasi berhasil (komunikatif).
Menurut Everett M. Rogers, teknologi komunikasi adalah peralatan perangkat keras dalam sebuah struktur organisasi yang mengandung nilai-nilai sosial, yang memungkinkan setiap individu mengumpulkan, mengolah, dan saling bertukar informasi dengan individu lain. Jadi, teknologi komunikasi merupakan wujud hasil ciptaan dan temuan manusia dalam upaya memenuhi kebutuhna untuk berhubungan satu sama lain dengan cepat, jelas, dan menjangkau.
    Hakekat Teknologi Informasi dan Komunikasi
Dari definisi yang ada mengenai teknologi informasi maupun komunikasi dapat dilihat adanya keterkaitan erat antara teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), teknologi informasi lebih pada sistem pengolahan informasi sedangkan teknologi komunikasi untuk pengiriman  informasi.
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) merupakan bagian dari ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) secara umum yang berhubungan dengan pengambilan, pengumpulan, pengolahan, penyimpanan, penyebaran, dan penyajian informasi.

Ruang Lingkup TIK
            Menurut Puskur Kemendiknas, Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) mencakup dua aspek, yaitu:
1.      Teknologi Informasi adalah meliputi segala hal yang berkaitan dengan proses, penggunaan sebagai alat bantu, manipulasi, dan pengelolaan informasi.
2.      Teknologi Komunikasi adalah segala hal yang berkaitan dengan penggunaan aalat bantu untuk memproses dan mentransfer data dari perangkat yang satu ke lainnya.
Sementara menurut kamus Oxford dijelaskan bahwa “Teknologi Informasi adalah studi atau penggunaan peralatan elektronika, terutama computer untuk menyimpan, menganalisis data, dan mendistibusikan informasi apa saja, termasuk kata-kata, bilangan, dan gambar.” Menurut Puskur kemendiknas “Teknologi Komunikasi adalah segala hal yang berkaitan dengan penggunaan alat bantu untuk memproses dan mentransfer data dari  perangkat yang satu ke lainnya. Jadi Teknologi Komunikasi adalah perangkat-peragkat teknologi yang terdiri dari hardware, software, proses, dan sistem, yang digunakan untuk membantu proses komunikasi, yang bertujuan agar komunikasi berhasil. “oleh karena itu, teknologi informasi dan teknologi komunikasi adalah dua buah konsep yaang tidak terpisahkan. Jadi Teknologi Informasi dan Komunikasi mengandung pengertian luas, yaitu segala kegiatan yang terkait dengan pemrosesan, manipulasi, pengelolaan, dan transfer atau pemindahan informasi antarmedia.
      Berdasarkan penjelasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa teknologi informasi dan komunikasi adalah merupakan peralatan elekttronika yang terdiri dari perangkat keras dan perangkat lunak serta segala kegiatan yang terkait dengan pemrosesan, manipulasi, pengelolaan, dan  transfer atau pemindahan informasi antar media.
1.      Mata Pelajaran Teknologi Infomsi dan  Komunikasi
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi dalam dunia pendidikan direspons oleh kementrian pendidikan nasional dengan memasukkan kurikulum yang bernuansa pengenalan seluk beluk teknologi informasi dan komunikasi, terutama pada jenjang pendidikan menengah (sedangkan pada pendidikan dasar masuk dalam muatan lokal). Dengan kebijakan ini diharapkan siswa memiliki bekal kemampuan untuk mengenal, memahami, dan berinteraksi dengan dunia  Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), sehingga kelak pada saat lulus tidak buta sama sekali dengan dunia Teknologi Informasi dan Komunikasi yang ada di masyarakat.
Mata Pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) telah masuk pada kurikulum resmi sekolah sejak  tahun 2004. Mata pelajaran TIK  diajarkan sebagai salah satu Mata Pelajaran ketrampilan yang pelaksanaannya dapat dilakukan secara terpisah atau bersama-sama dengan mata pelajaran lainnya
Hasil-hasil teknologi informasi dan komunikasi banyak membantu manusia untuk dapat belajar secara cepat. Dengan demikian, selain sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari, teknologi informasi dan komunikasi dapat dimanfaatkan untuk merevitalisasi proses belajar yang pada akhirnya dapat mengadaptasikan peserta didik dengan lingkungan dan dunia kerja.
2.      Ruang Lingkup Mata Pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi
Ruang lingkup mata pelajaran teknologi informasi dan komunikasi meliputi aspek-aspek sebagai beriikut.
a)      Perangkat keras dan perangkat lunak yang digunakan untuk mengumpulkan, menyimpan memanipulasi, dan menyajikan informasi.
b)      Penggunaan alat bantu untuk memperoses dan memindah data dari satu perangkat ke perangkat lainnya.
3.      Tujuan Mata Pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi
Mata Pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) bertujuan agar peserta didik memiliki kemampan sebagai berikut.
a)      Memahami teknologi informasi dan komunikasi.
b)      Mengembangkan ketrampilan untuk memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi.
c)      Mengembangkan sikap kritis, kreatif apresiatif dan mandiri dalam penggunaan teknologi infomasi dan komunikasi.
d)     Menghargai karya cipta di bidang teknologi informasi dan komunikasi.
Setiap Mata Pelajaran memiliki tujuan masing-masing tak terkecuali Mata Pelajaran TIK. Mata Pelajaran TIK betujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut.
a)      Aspek kognitif, mengetahui, mengenal, atau memahami TIK.
b)      Aspek afektif , dapat berikap kritis, kreatif, apresiatif, dan mandiri dalam penggunaan TIK
c)      Aspek Psikomotaorik, terampil memanfaatkan TIK untuk proses pembelajaran dan dalam kehidupan sehari-hari.
Sejarah Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi
            Perkembangan peradaban manusia diiringi dengan perkembangan cara penyampaian informasi (yang selanjutnya dikenal dengan stilah Teknologi Informasi). Mulai dari gambar-gambar yang terukir di dinding-dinding gua, peletakkan tonggak sejarah dalam bentuk perasati sampai diperkenalkannya dunia arus informasi dan komunikasi maya yang kemudian dikenal dengan nama Internet. Informasi yang disampaikan pun berkembang dari sekedar menggambarkan keadaan sampai pada revolusi pembelajaran.
            Ada tiga masa sejarah perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yaitu:
  1. Masa Prasejarah ( < 3000 SM[l2] )
Pada awalnya TIK yang dikembangkan manusia pada masa ini berfungsi sebagai sistem untuk pengenalan bentuk-bentuk yang mereka kenal, mereka menggambarkan infomasi yang mereka dapatkan pada dinding gua, tentang binatang buruannya. Pada masa ini mereka mulai melakukan pengidentfikasian benda-benda yang ada di sekitar lingkungan mereka tinggal dan mewakilinya dengan bentk-bentuk yang kemudian meraka lukis pada dinding gua tempat mereka tinggal, karena, kemampuan mereka dalam berbahasa hanya berkisar pada bentuk suara dengusan, dan isyarat tangan sebagai bentuk komunikasi mereka pada masa ini.
  1. Masa Sejarah (3000 SM – 1400-an M)
Pada masa ini Teknologi informasi masih digunakan untuk kalangan-kalangan tertentu dan terbatas, digunakan pada saat saat khusus, dan harganya cukup mahal. Pertama tulisan digunakan oleh bangsa sumeria dengan menggunakan simbol-simbol yang dibentuk dari pictograf sebagai huruf. Simbol atau huruf ini juga mempunyai bentuk bunyi yang berbeda penyebutannya, sehingga mampu menjadi kata, kalimat, dan bahasa.
  1. Masa Modern (1400-an M – Sekarang)

Samuel Morse mengembangkan telegraf dan bahasa kode Morse bersama Sr William Cook dan Sir Charles W yang dikirim secara elektronik antara dua tempat berjauhan melalui kabel yang menghubungkan kedua tempat tersebut.pengiriman dan penerimaan informasi ini mampu dikirim dan diterima pada saat yang hampir bersamaan waktunya. Penemuan ini memungkinkan informasi dapat diteria dan dipergunakan masyarakat luas tanpa di rintangi oleh ruang, jarak, dan waktu.
Kemajuan teknologi pada masa modern yang berkembang saat ini yaitu dengan ditemukannya komputer. Dengan teknologi komputer kegiatan pembelajaran dapat menggunakan komputer sebagai alat bantu dan sistem pembelajaran berbasis TIK.

 [l1]Menurut aku,, tekhnologi itu segala hasil karya manusia dimana itu dapat membantu membantu masalah manusia. Ex: cangkul yang dapar membantu petani. Jadi, tekhnologi memang jangan diartikan pada yang bermesin saja.
 [l2]Sejauh ini, saya menganggap bahwa TIK itu bermesin, lalu apakah pada masa ini juga sudah ada mesin?